Monday, January 15, 2007

 

RESENSI BUKU WWH OLEH HERNADI TANZIL


Judul : Warna-warni Hidupku - Hari-hari Muh. Rizky Aulia -
(Solusi Memantau Perkembangan Anak Melalui Blog)
Penulis : Amril Taufik Gobel
Penerbit : Gradien Books
Cetakan : I, 2007
Tebal : 199 hal

Memiliki anak dan membesarkannya adalah idaman setiap orang yang telah berkeluarga. Memang tak mudah membesarkan seorang anak, ada suka, ada duka, semuanya selalu menjadi bahan cerita yang menarik untuk dibicarakan, terlebih bagi sesama orang tua yang memiliki anak dengan tingkat usia yang hampir sama.

Tak hanya dibicarakan, aktivitas dan perkembangan seorang anak pun sangat menarik untuk didokumentasikan, ada yang menngabadikannya dengan foto, merekam aktifitasnya dengan handycam, atau menuliskannya dalam catatan harian baik dalam sebuah buku yang bersifat pribadi maupun dalam media on line yang terbuka untuk dibaca oleh semua orang seperti milis, website, blog, dll.

Menulis perkembangan anak melalui blog, itulah yang dilakukan oleh Amril Taufik Gobel, seorang ayah, karyawan, penulis, sekaligus blogger yang namanya cukup dikenal di dunia cyber, selain webnya (http://amriltgobel.net) pernah meraih anugerah website terbaik versi www.webterbaik.com Amril juga aktif di komunitas blog terbesar di Indonesia – Blogfam, dan kini dipercaya untuk menjadi redaksi majalah online Blogfam (www.blogfam.com).

Berawal dari kerajinannya menulis blog yang telah dilakukan sejak beberapa tahun kebelakang, pada tahun 2002, sejak kelahiran anak pertamanya Muh. Rizky Aulia Gobel. Amril mencoba menulis blog berisi pengalaman-pengalaman yang dialami oleh keluarganya melalui sudut pandang anaknya sendiri. Rupanya ketekunannya ini mendapat banyak respon dari pembaca blognya hingga akhirnya dilirik oleh penerbit Gradien yang sudah beberapa kali menerbitkan buku yang bersumber dari blog pribadi seseorang.

Buku yang diberi judul "Warna-warni hidupku – hari-hari..Muh Rizky Aulia Gobel" dengan sub judul "Solusi Memantau Perkembangan Anak Melalui Blog" ini seluruh materinya diambil dari blog Rizky (http://muhrizkyauliagobel.blogspot.com). Dimulai dari hari lahirnya Rizky di tahun 2002 hingga tahun 2006 ketika ia berusia tiga tahun 4 bulan. Semuanya berisi 74 catatan harian plus satu kata pengantar.

Seperti telah diungkap di atas, seluruh catatan ditulis dalam sudut pandang sang anak (Rizky) sebagai orang pertama. Hal ini membuat seluruh catatan dalam buku ini baik dalam penuturan kata maupun ekpresinya terkesan lucu, ringan, khas anak-anak. Kisah-kisah yang ditulis dalam buku inipun aneka warna. Mulai dari kelahiran Rizky, pindah rumah, piknik ke Seaworld, motor ayah baru, bencana tusnami, pembantu yang minggat, pakde yang kena santet, hingga berburu kecoa. Semua terangkum dengan jujur, apa adanya, ringan, terkadang membuat terharu, terkadang membuat lucu dan tak terduga.

Walau sekilas tampaknya buku ini hanya berisi catatan harian yang biasa-biasa saja, namun jika pembaca lebih peka menangkap makna dibalik pengalaman-pengalaman yang dialami Rizky dan keluarganya dalam buku ini maka kita akan menemukan sebuah potret sosial dari sebuah keluarga sederhana dimana ayah bekerja, ibu yang mengurus anak beserta lingkungan masyarakat urban yang ikut terekam dalam kisah-kisahnya.

Tengoklah kisah ketika BBM naik yang terdapat dalam catatan yang berjudul "Dampak Dramatis Harga BBM Naik" dimana kerluarga Rizky harus prihatin dan berhemat dalm banyak hal " Kita, semua sedang prihatin, Nak," kata ayahku dengan mata berkaca-kaca saat melihat tontonan berita di layar TV yang menampilkan masyarakat penerima kompensasi BBM berebutan mengambil bagiannya. (hal 162)

Realita sosial juga tertangkap dalam catatan berjudul "Menemani Ayah Bercukur", dimana Rizky mendengar obrolan antara ayahnya dengan tukang cukurnya yang mengungkap carut marut dan sebuah ironi yang terjadi di negeri ini dimana anak-anak menderita busung lapar, stok BBM habis, ongkos pendidikan makin mahal, bunuh diri karena tak sanggup bayar sekolah, harga-harga naik, sementara gaji anggota DPR bisa mencapai 38 juta per bulan! (hal 142).

Beberapa hal yang mungkin menjadi ganjalan dalam buku ini adalah jika ada pembaca yang mempersoalkan usia Rizky yang baru berusia 3 tahun dengan apa yang dipikirkannya seperti yang ditulis dalam buku ini. Rasanya mustahil, seorang anak berusia 3 tahun mampu berpikir dan memahami apa yang diobrolkan oleh ayah dan ibunya ketika BBM melambung tinggi atau ketika ayahnya membahas realita sosial yg terjadi di negeri ini dengan seorang tukang cukur! Rasanya tak mungkin ! Sepertinya apa yang dipikirkan oleh Rizky dalam buku ini baru akan terpikirkan olehnya ketika ia berusia remaja atau pra-remaja.

Selain itu sub-judul buku ini "Solusi Memantau Perkembangan Anak Melalui Blog" mungkin saja bisa menyesatkan calon pembacanya. Bisa saja sub judul ini akan menggiring calon pembaca buku ini beranggapan bahwa buku ini adalah buku panduan bagaimana memantau perkembangan anak melalui blog. Padahal buku ini berisi catatan harian seorang ayah yang ditulis dalam sudut pandang anaknya

Namun terlepas dari ganjalan diatas, buku ini cukup menghibur dan menarik untuk dibaca oleh siapa saja. Apa yang dialami Rizky dan keluarganya ditulis dengan detail, jujur dan apa adanya sehingga pembaca seakan diajak masuk dalam kehidupan keluarga ini lewat kacamata seorang anak yang lucu dan polos. Bukan tak mungkin pengalaman-pengalaman keluarga Rizky yang terekam dalam buku ini pernah juga kita alami sehingga kita seakan membaca kisah kita sendiri. Dan seperti yang diharapkan oleh penulisnya, semoga buku ini tidak hanya sebagai representasi aktivitas keseharian Rizky, tetapi juga menjadi bahan renungan bagi semua pembacanya (hal11).

salam,
h_tanzil
http://bukuygkubaca.blogspot.com


Terimakasih atas resensinya Kang Tanzil!

Thursday, January 11, 2007

 

REVIEW WWH DI SITUS INDOSIAR DOT COM




Dikutip dari sini



Solusi Memantau Perkembangan Anak Melalui Blog
Penulis: Amril Taufiq Gobel
Penerbit: Gradien Books
Jumlah halaman: 199 halaman
Cetakan I, Desember 2006

Kesan pertama saat melihat cover buku ini, adalah segar and lucu. Judul “Warna-warni hidupku” yang ditulis dengan warna huruf berwarna-warni disertai dengan gambar karakter bapak, ibu dan dua orang anak secara tidak langsung memberi tahu pembaca tentang gambaran besar isi buku.

Membaca buku ini tidak seperti membaca buku lainnya, tetapi lebih seperti membaca celotehan seorang anak bernama Rizky. Tidak salah, karena “Warna-warni hidupku” diangkat dari blog www.muhrizkyauliagobel.blogspot.com, blog putra sang penulis buku ini, Amril Taufiq Gobel. Blog yang ditulisnya dari kacamata Rizky, anaknya. Menarik, karena menulis dari pandangan diri sendiri saja sudah sulit apalagi menulis dari pandangan seorang anak kecil.

Di awal cerita, pembaca diperkenalkan dengan ‘aku” dalam buku ini. Bagaimana proses ia dilahirkan oleh bundanya di rumah sakit, setelah penantian orangtuanya selama tiga tahun, terasa mengharukan. Cerita yang menyentuh masih berlanjut saat Rizky dan keluarga pindah rumah. Perasaan bersemangat dan gembira sangat terasa lewat “Horee…ayah beli rumah”. Sekali lagi, rasa haru menyeruak saat membaca cerita di “Cikarang with love”, dimana ayahnya Rizky membisikkan: Kita akan mulai membangun cerita yang intens dari sini, Rizky.


Tapi jangan kuatir, buku ini tidak berisi tentang cerita yang sedih-sedih saja kok. Bersiaplah, karena di “Ayahku juara karaoke” pembaca akan secara spontan terbahak-bahak membaca kelakuan konyol si ayah. Apalagi saat dikisahkan sang ayah kehilangan handphonenya di angkot sampai ia meriang, itu lucu sekali. Dan mampu membuat pembacanya kembali terpingkal-pingkal.
Jangan salah, di buku ini juga terdapat informasi yang berguna buat para mama maupun calon mama. Lewat bahasanya yang polos, Rizky bercerita bagaimana cara ia dulu disapih. Seperti yang diceritakan melalui “Asi?..no way!”, pembaca akan mendapat tips and tricks bagaimana menyapih anaknya.

Seperti keluarga lainnya yang mengalami kesulitan mendapat pembantu rumah tangga yang berkualitas, keluarga Rizkypun sama juga. Dalam “mbak Ami minggat, mbak Ida merapat” diceritakan berbagai macam tipe PRT yang keluar masuk di keluarga Amril Gobel. Lucu dan menyegarkan cara penulis menceritakan tentang PRT di keluarganya.

Selain tips tentang penyapihan, di buku ini penulis juga bercerita bagaimana cara memberi pengertian kepada anak yang baru saja memiliki adik. Lewat “Cemburu boleh, tapi..” pembaca akan belajar bagaimana membagi kasih saying antara anak pertama dan anak kedua. Tidak salah lagi, buku ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan. Tidaklah berlebihan kalau mengatakan buku ini adalah buku panduan orangtua yang ingin mengerti tentang apa yang dirasakan oleh anak mereka.

Resensor :
Nahria Medina Marzuki (http://yayajanuary.blogspot.com)
Salah satu penulis buku Flash!Flash!Flash! (Blogfam dan Penerbit Gradien)

Terimakasih untuk Nahria "Yaya"Medina Marzuki atas reviewnya

This page is powered by Blogger. Isn't yours?